Monday, July 2, 2012

Rangers Robotics Corporation

Perusahaan ini adalah anak dari Rangers Group Corporation yang bergerak dalam Industri dan Usaha Robotik.




Visi
Unggul dalam Pengembangan IPTEK Robotik

Misi
Menjadi Wahana Inovasi, Riset, Pengembangan dan Produksi Robot yang Berkualitas

Program
1. Penyedia Sumber Daya Manusia dalam bidang IPTEK Robotik
2. Penyedia peralatan dan suku cadang IPTEK Robotik
3. Penyedia Riset, Pendidikan, Pelatihan dan pengembangan IPTEK Robotik

Rencana Strategis Perusahaan Rangers Robotics Corporation

Tahap I (2010-2015)
Persiapan dan Perencanaan Pendirian Perusahaan

Tahap II (2015-2020)
Peresmian Pendirian Perusahaan dengan Jumlah Minimal karyawan sampai 2020 adalah 100 Orang

Tahap III (2020-2025)
Pendirian cabang di berbagai daerah seluruh Indonesia

Tahap IV (2025-2030)
Perusaahaan Go Internasional

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof. Dr. Ir. Joko Santoso, M.Sc., berharap robot-robot karya mahasiswa dapat dimanfaatkan oleh dunia ekonomi dan industri. Dengan demikian, hasil karya robotika para mahasiswa tidak berhenti pada sisi kejuaraan saja, tetapi dapat ditindaklanjuti pada kedua sektor tersebut. “Robot-robot yang dihasilkan para mahasiswa ini diharapkan tidak hanya sebagai karya kejuaraan saja, tetapi juga akan bermanfaat di dunia industri dan ekonomi,” Dengan keterlibatan dan dukungan dunia industri pada pengembangan robot, di masa depan pengembangan robotika di Indonesia diperkirakan akan semakin maju.

Bidang-Bidang Awal Pengembangan Perusahaan RRC:
1. Penyedia Komponen-komponen Robot untuk Kompetisi
2. Pelatihan IPTEK Robotik kepada Pelajar
3. Desain, Perbaikan dan Jasa Perakitan Robot.

Link robotics corporation:

1. http://www.roboticsbusinessreview.com/
2. http://www.tmsuk.co.jp/english/
3. http://asimo.honda.com/
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_robotics

Wednesday, June 27, 2012

10 Miliuner Termuda di Dunia




Empat dari miliuner termuda di dunia memiliki hubungan dengan Facebook, sementara dua miliuner muda lainnya merupakan putra dari almarhum Perdana Menteri Lebanon Rafic Hariri. Dari sekian banyak miliuner termuda di dunia, hanya ada satu perempuan yang berhasil menempati daftar ini. 

Berikut cara yang dilakukan 10 miliuner termuda untuk memperkaya pundi-pundi mereka, seperti dihimpun oleh situs PeekYou.com: 

1. Mark Zuckerberg 

Pemuda berusia 28 tahun ini mendirikan Facebook dari kamar asramanya ketika masih kuliah dan mengembangkan Facebook menjadi salah satu bisnis paling sukses di dunia. Meski penjualan saham IPO Facebook mengecewakan, namun berdasarkan estimasi publik ia tetap memiliki kekayaan mendekati US$ 15 miliar. 

2. Sean Parker 

Salah satu pendiri Napster sekaligus presiden pertama Facebook ini memiliki kekayaan lebih dari US$ 2 miliar. Parker (32) pernah menjadi mentor Zuckerberg. Namanya terkenal karena dialah yang memaksa Zuckerberg untuk menanggalkan kata 'the' dalam versi asli nama Facebook. Parker juga menjadi investor awal Spotify, perusahaan berbagi musik. 

3. Eduardo Saverin 

Salah satu pendiri Facebook ini kini diperkirakan memiliki kekayaan US$ 2 miliar. Ia harus berjuang keras demi mendapatkan kekayaannya ini: dia menggugat Facebook dan kemudian setuju untuk mengakhiri pertikaian berdasarkan kesepakatan bersama, seperti yang terungkap dalam film 'The Social Network'. Saverin (30) yang dibesarkan dalam keluarga kaya, memiliki reputasi senang hidup mewah. 

4. Dustin Moskovitz Moskovitz (28) 

Juga mengenal Zuckerberg sejak kuliah dan sempat bekerja di Facebook di tahun-tahun awal berdirinya. Ia kemudian keluar dari Facebook untuk memulai sebuah usaha baru, sekaligus aktif melakukan kerja amal. Forbes memperkirakan kekayaannya sekitar US$ 3,5 miliar. 

5. Scott Duncan Scott Duncan

Yang kini berusia di akhir 20-an, menjadi miliuner karena mewarisi kekayaan dari almarhum ayahnya yang mendirikan perusahaan pipa energi. Kekayaan diperkirakan mencapai US$ 4 miliar. 

6. Fahd Hariri 

Pemuda berusia 31 tahun yang sudah menikah dan kini tinggal di Paris adalah putra dari almarhum Perdana Menteri Lebanon Rafic Hariri. Ia bekerja di bidang perumahan dan memegang titel sarjana arsitektur. Kekayaannya lebih dari US$ 1 miliar. Ia juga seringkali tampil di acara-acara sosial berskala internasional. 

7. Robert Pera Pera, 

mantan teknisi Apple yang kini berusia pertengahan 30-an ini, mendirikan Ubiquiti Networks, yang membuat peralatan nirkabel. Ia dikabarkan masih tetap bergaya hidup sederhana, meskipun kekayaannya mencapai lebih dari US$ 1 miliar.

8. Ayman Hariri 

Sama seperti adiknya, Fahd Hariri; Ayman Hariri yang berusia pertengahan 30-an, mendapatkan gelar dari salah satu sekolah bergengsi di dunia. Ia lulus Sarjana dari Georgetown University, Amerika Serikat dan kini bekerja di bidang perumahan dan tinggal di Arab Saudi. 

9. Yang Huiyan 

Satu-satunya perempuan dalam daftar miliuner termuda di dunia, Yang Huiyan, yang berusia 30-an, mendapatkan kekayaan ketika ayahnya mentransfer sebagian besar hartanya kepada sang putri di tahun 2005. Ayahnya mendirikan usaha Country Garden, sebuah perusahaan perumahan papan atas yang sukses di Cina.

10. Albert Von Thurn Und Taxis 

Pangeran Jerman berusia 28 tahun ini, bersekolah di Italia dan Skotlandia sebelum kembali ke tanah kelahirannya. Ia menikmati balap mobil sama halnya seperti menjalankan proyek-proyeknya di bidang energi lokal.

Friday, May 18, 2012

The Google Story


Pernahkan anda membayangkan suatu saat terbang diatas kota anda, lalu menjelajahi semua sudut kota dari udara hingga melihat gambar rumah anda dari atas. Anda bisa melihat atap rumah anda dan bahkan mobil tetangga yang diparkir di jalan di depan rumah. Dulu hal itu hanya dapat dilakukan oleh surveyor foto udara yang harus mendapat ijin dari instansi keamanan di tingkat Pusat. Dan tentu saja dengan biaya yang sangat mahal. Tapi sekarang hal itu anda bisa lakukan hanya dengan menggeser-geser mouse komputer dan dengan gratis pula, kecuali biaya sambungan internet. Anda bisa melakukan itu berkat Google Earth dan Google Map, produk Google yang sangat spektakuler.

Tampilan 3D kota Masachussets di Google Earth
Google, tidak disangsikan lagi saat ini menjadi search engine yang paling banyak dipakai orang diseluruh dunia setiap hari. Google yang semula hanya sekedar search engine biasa, kini sudah berkembang dengan berbagai fitur yang sangat beragam. Hanya dengan mengetikkan kata tertentu di Google, dalam hitungan detik anda bisa mencari informasi atau gambar apa saja dari jutaan website diseluruh dunia. Anda akan dibawa menjelajah dengan kecepatan yang sangat luarbiasa dan yang paling penting, semua itu dengan gratis. Software Google memang digunakan tanpa bayar dan tanpa copy rights, tidak seperti software lainnya yang harus anda beli.

Sergey brin(paling kanan) dan Larry page (paling kiri)
Awalnya Google berkembang dari sekedar program komputer pencari biasa menjadi suatu perusahaan komputer yang sangat besar. Google diciptakan dan dibangun oleh dua orang bersahabat Larry Page dan Sergey Brin. Sebagaimana kebanyakan penemu luar biasa lainnya Larry dan Sergey tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan sampai ke kondisi seperti sekarang. Mereka adalah tipikal pekerja keras yang brilian dan tidak mau menyerah terhadap hambatan dan tantangan apapun. Larry Page dan Sergey Brin bertemu di Universitas Stanford, California sebagai mahasiwa post doctoral (PhD). Persahabatan mereka dibangun melalui serangkaian perdebatan-perdebatan yang sangat panjang sebagai mahasiswa PhD dibidang komputer. Mereka berdua adalah mahasiswa yang selalu haus mencari jawaban dari suatu persoalan. 

Penemuan program pencari Google diawali dari fakta yang mereka hadapi ketika sulitnya mengumpulkan informasi dalam waktu yang singkat. Dari hasil penelitian mereka terhadap sejumlah search engine (program pencari) yang sudah ada, mereka mendapati bahwa kebanyakan program pencari tidak mampu memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan itu menantang Larry dan Sergey untuk menciptakan program komputer baru yang tidak hanya cepat tetapi juga mampu memberikan urutan website berdasarkan tingkat kepentingan informasi.
Saking bersemangatnya mereka ingin menciptakan program komputer, mereka membentuk perusahaan agar mampu mewujudkan idenya itu. Maka dengan bersusah payah meyakinkan orang akhirnya ada yang mau meminjami 100 ribu dollar sebagai modal awal untuk membuka kantor di tahun 1998.
Larry dan Sergey memulai perusahaannya dengan berkantor di garasi sewaan di kawasan Menlo Park, California. Dengan semangat yang luar biasa dan kerja keras yang tiada henti, dalam waktu yang singkat Larry dan Sergey menjadikan Google perusahaan dengan kemajuan yang sangat fantastis.
Google berkembang melewati batas-batas perkiraan orang. Bahkan Google berani melawan “mainstream” kebanyakan perusahaan. 

Dari modal 100 ribu dollar di tahun 1998, pada tahun 2004, nilai penjualan Google sudah menjadi 3,2 milliar dólar, dan pada bulan Agustus 2005, nilai saham Google merkoket ke 79,6 milliar dollar. 

Perjalanan fantastis Google itulah yang diceritakan oleh David A. Vise dan Mark Malseed dalam bukunya The Google Story (Kisah Sukses Google). David A. Vise, wartawan pemenang hadiah penghargaan bergengsi Pulitzer, menuliskan keberhasilan Google dengan gaya bercerita ala novel.

Buku ini menarik sebagai cerita terlebih lagi sebagai biografy the Google Guys, sebutan untuk Larry Page dan Sergey Brin dalam membangun Google. David A Vise membuat alur cerita tidak murni berdasarkan kronologis kejadian, tetapi berdasarkan tema cerita yang ia ingini. Seperti diakuinya, Vise dan Malseed menjalin cerita berdasarkan ribuan jam penelitian dan wawancara dengan sejumlah orang. 

Google memang fenomena menghebohkan diabad millenium yang menjadikan dunia berbasiskan internet. Ia menghebohkan tidak hanya karena kemampuannya sebagai mesin pencari yang luar biasa, tetapi juga sebagai perusahaan yang terus menerus mengeruk untung. 

Sejak tahun pertama pendirian Google sampai enam tahun berturut-turut Google mencatat keuntungan yang menanjak sepanjang tahun. Google bahkan berani mendikte kemapanan pasar saham Wallstreet untuk mengikuti kemauan the Google Guys. Ketika Google hendak mendaftarkan dirinya sebagai perusahaan terbuka di Wallstreet, Google dengan berani tidak mau mengikuti sejumlah ”aturan” yang dibuat oleh Wallstreet. 

The Google Guys menilai bahwa para pialang di Walstreet merupakan kumpulan para mafia yang menggerogoti perusahaan yang akan go publik disana. Menurut Larry dan Sergey para pialang Wallstreet akan meraup keuntungan yang sangat besar sementara perusahaan yang mau go publik harus berjuang mati-matian untuk bertahan. 

Karena itulah the Google Guys membuat aturan sendiri untuk go publik. Dengan luar biasa Sergey dan Larry melakukan jurus jitu menundukkan pialang Wallstreet. Dan semua kesuksesan itu dilakukan dalam usia yang sangat muda. Ketika Google melakukan go publik di Wallstreet pada bulan Agustus 2004, Sergey dan Brin berusia belum genap 31 tahun. Sejak awal pendirian perusahaan, Sergey dan Larry hanya mempekerjakan orang-orang pilihan. Bahkan ketika perusahaannya belum jelas dari mana akan memperoleh uang, Sergey dan Larry tidak pernah berhenti mencari karyawan dengan kualifikasi terunggul. 

Dengan kecerdasan dan kemampuan keduanya menjual ide kepada orang untuk bekerja bersama mereka dan merekrut para Ph.D. dari universitas terkemuka. Mereka juga membajak jago-jago komputer dari sejumlah perusahaan besar Amerika. Dengan berani Google mengincar orang-orang unggulan dari Microsoft dan Yahoo untuk pindah ke Google. Sejumlah karyawan andalan Microsoft akhirnya memang pindah ke Google. Google juga berhasil membangun sistem kerja yang unik dengan para karyawannya. Di Googleplex, kantor pusat mereka saat ini di Silicon Valley, California, suasana kerja diciptakan sedemikian rupa, sehingga kesan formalitas ditanggalkan. 

Google menyusun manajemen perusahaan ala kampus yang memberi keleluasaan bagi karyawan untuk mengembangkan inovasinya tanpa batas. Meski demikian, prinsip objectivitas terus dikembangkan. Semboyan perusahaan Don’t be Evil digunakan sebagai pedoman untuk menjunjung nilai-nilai objektivitas dan kejujuran. Di Googleplex, mereka juga merancang ruangan sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan bagaimana para pendiri bisa tetap dekat dengan karyawan. 

Ruangan ditata sehingga nyaris tidak ada batas-batas antar sesama karyawan, Untuk ini Sergey dan Larry bahkan ikut terlibat sangat detail dalam perencanaann ruangan kerja. Untuk mendukung karyawan yang prima dalam bekerja, mereka menyiapkan makanan sehat bagi karyawan. Untuk itu koki khusus direkrut untuk memasak makanan sehat bagi semua karyawan. The Google Guys berkeyakinan bahwa makanan sehat sangat diperlukan bagi karyawan yang bekerja keras. Dan itu semua harus disediakan perusahaan. Koki jempolan secara khusus menyusun program makan sehat dan teratur di Googleplex. 

Keberhasilan Google juga tidak lepas dari persoalan hukum. Dalam pengembanganproduk-produknya, Google dinilai berbagai pihak melakukan perbuatan melawan hukum. Beberapa pihak mencoba menuntut di pengadilan, tetapi dengan gigih para pengacaranya menghasilkan kemenangan dipihak Google. Ketika dihadapkan pada tuntutan hukum untuk tuduhan ”penjiplakan” sistim periklanan, Google juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

Sergey dan Larry memang tidak mau main-main dalam dalam bekerja, dalam proses hukum mereka menggunakan pengacara-pengacara jempolan. Google dalam waktu 6 tahun memang telah menggegerkan dunia. Para saingannya dibuat kalang kabut, bahkan Bill Gates bos Microsoft termasuk yang ketar-ketir menghadapi Google.

Saat buku The Google Story karya David A. Vise diterbitkan ditahun 2005, Google bahkan masih terus menikmati kejayaanya. Saat inipun Google masih terus melakukan inovasi-inovasi untuk memantapkan kerajaannya di dunia internet. Google Labs sebagai wadah untuk mencoba produk-produk baru yang terus bertambah jumlahnya. Andapun mungkin sudah masuk dalam jaringan pengguna Google saat ini.

Perkembangan Google dalam tahun- tahun kedepan pantas untuk diperhatikan, seberapa jauh raksasa internet ini akan semakin merambah dan mengikat dunia atau menuju suatu perkembangan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Selamat ber-Google ria, selamat menjelajah dunia di ujung jari anda. 

Resensi buku 

Kisah Sukses Google 

Nama buku: Kisah Sukses Google (The Google Story) 
Pengarang : David A.. Vise dan Mark Malseed 
Alih bahasa : Alex Tri Kantjono 
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.
Tebal: xix + 361 halaman + ii

Monday, April 2, 2012

E=mc² Corporation

E=mc² Corporation
"EMSI SQUARE Corporation"

(Anak Perusahaan RGC yg bergerak dalam bidang energy)

Fokus Inovasi Riset Pengembangan dan Konsultasi:

1. Biomass
2. Hydroelectricity
3. Geothermal power and heat
4. Solar Heating
5. Photovoltaics
6. Wind power
7. Solar thermal power stations
8. Modern forms of Bioenergy
9. New bioenergy technologies
10. Ocean energy
11. Enhanced geothermal systems

Sunday, March 11, 2012

Do'a



Jika Kita memesan Taxi pada Perusahaan Taxi, kita akan benar-benar menunggu dan yakin bahwa taxi akan segera datang dan hadir di depan rumah kita.

Seberapa yakinkah ketika kita berdoa dan meminta pada Tuhan, apakah kita merasakan "menunggu" yang sama, karena begitu yakin bahwa permintaan kita akan terkabul?

Bukankah Dia yang Maha Mengabulkan setiap permintaan.

Sayang sekali, kalau berdoa hanya menjadi ritual semata dan hanya agar tampak sedikit religius, tapi tidak pernah meyakini apa yg diminta akan terjadi (baca: tdk merasakan menunggu)

Bambang Achdiyat, S.Pd.

Founder and CEO Belajar Menuju Ihsan


Saturday, February 11, 2012

Pertemuan Para Pendiri Ranger Grup Corporation


Allhamdulilah 2nd Ranger Annual Meeting 2012 Closes in Lembang, Bandung.
Cikole-Cibedug

Thanks to all participants, next Insha Allah will hold at Mr. Rizkiana P. M. S.Pd.
New House
Amin.
Congratulations

The Future across Generations

Speakers:

1. Prof. Muhammad Yunus, Nobel Peace Prize, Chairman, Yunus Centre, Bangladesh.

2. Niel Bowerman, Director, External Relations, Giving What We Can, United Kingdom; Global Shaper

3. Manju George, Co-Founder and Vice-President, Intellecap, India; Global Shaper

4. Rapelang Rabana, Founding Chief Executive Officer, Yeigo Communications, South Africa; Global Shaper

5. Tyler Spencer, Founder, Grassroot Project, USA; Global Shaper

Chaired by:

Prof. Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman, World Economic Forum; Foundation Board Member

Monday, January 30, 2012

Ending Energy Poverty

Ending Energy Poverty - Annual Meeting 2012



Ending Energy Poverty

How can access to affordable and sustainable energy unlock development potentials across all segments of society?

Dimensions to be addressed: - Increasing the development potential of energy access for all - Accelerating private sector investment - Fostering public-private partnerships

* José Sergio Gabrielli de Azevedo, Chief Executive Officer, Petroleo Brasileiro Petrobras, Brazil

* Ban Ki-moon, Secretary-General, United Nations, New York

* Gérard Mestrallet, Chairman and Chief Executive Officer, GDF SUEZ, France

* Tulsi R. Tanti, Chairman and Managing Director, Suzlon Energy, India; Renewable Energy Community Leader 2012

Moderated by * Thomas L. Friedman, Columnist, Foreign Affairs, The New York Times, USA